Saturday, August 1, 2009


Manusia apapun agama dan keturunannya secara sadar ataupun tidak dia sadari, mereka sangat menginginkan kebahagiaan dan kemakmuran. Bahkan manusia itu sangat khawatir dirinya celaka, rugi dan merana. Namun kebanyakan dari kita berusaha sekeras tenaga dan mengorbankan banyak harta
Dalam memenuhi hasrat umat manusia sebagai khalifa-Nya ini, maka Allah swt Yang Maha Bijak (al-Hakim), Maha Mengetahui (al-Alim), Maha Panyayang (al-Rahiim) itu, telah memerintahkan kita untuk berpegang kepada dua perkara saja, yaitu al-Quran dan sunnah nabi-Nya.
Sejak nabi Adam dan sayidatuna Hawa as diturunkan kemuka bumi, maka bemulalah episode baru dalam kehidupan anak umat manusia, episode kehidupan dunia yang dipenuhi dengan persaingan, persaingan antara yang hak dengan yang bathil dan pertarungan antara akal dengan hawa nafsu.
Manusia cenderung untuk mengikuti hawa nafsunya, karena begitulah diciptakan manusia menyukai perkara-perkara yang dapat menyenangkan dirinya walaupun “terkadang” dia menyadari jika perbuatannya itu hanya menghasilkan kesenangan berifat sementara dan bahkan terkadang dia juga menyaadri bahwa kesenangan yang diraihnya saat ini dapat menyebabkan kesengsaraan bagi kehidupan akhiratnya.
Demi melihat begitu lemahnya hamba yang bernama manusia itu dan jahilnya mereka ini, maka tidaklah cukup akal itu membimbing mereka kearah kejayaan ataupun kesuksesan. Karena akal itu ternyata memiliki kemampuan terbatas dan akal itu ternyata cenderung sering dikuasai oleh sang nafsu sehingga “cahaya mata” akal menjadi redup dan tidak dapat melihat jalan kebenaran dengan baik, dia terkadang tak ubahnya bagaikan seorang yang sedang mabuk, dia tidak dapat berdiri dengan tegak, dan tidak pula dia dapat bertutur dengan betul.
Apabila redup cahaya akalnya dan berkobar api nafsunya, maka mudahlah bagi pemangsa sang Iblis menerkam dan mengunyah keimanannya, jika musnah keimanannya sungguh binatang ternak itu lebih baik dari perangainya.
Allah swt berfirman didalam surah al-Araf ayat ke 179 seperti berikut :
(وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيراً مِّنَ الْجِنِّ وَالإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَّ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَّ يَسْمَعُونَ بِهَا أُوْلَـئِكَ كَالأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ) (الأعراف : 179 )
Yang bermaksud :
Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai. (Q.S. Al-Araf : 179)
Agar supaya fungsi akal itu dapat sempurna, maka diberikanlah kepada manusia “sang khalifah” itu tiga perkara asas yang paling penting untuk keperluan akal fikirannya. Tiga perkara asas untuk menyempurnakan fungsi akal itu sebagaimana yang telah dijelaskan pada ayat diatas sebagai berikut :
Pertama : Hati.
Dengan hati ini, manusia dapat merasakan benar dan salahnya suatu perbuatan atau tindakan, dengan hati itu pula “sang khalifah” dapat menilai.
Hatinya dapat menerbitkan segala keinginan-keinginan ntah itu keinginan yang baik ataupun yang buruk. Dengan hatinya juga manusia dapat melihat sentuhan-sentuhan yang tidak dapat dilihat oleh mata kasar, dengan hati itu pula insan dapat mendengar bisikan-bisikan yang tidak dapat didengan oleh telinga kasarnya.
Hatinya telah membentuk kejiwaannya dan kepribadiannya, jika baik hati itu maka baik pula kejiwaan ataupun kepribadiannya, namun, jika rusak hati itu maka hancur pula kejiwaan dan kepribadian “sang khalifah” itu.
Begitulah pentingnya peranan sang hati bagi keutuhan akal sang khalifah, bahkan pandangan Allah swt hati jugalah tempatnya.
Kedua : Mata.
Untuk membantu hati itu dapat menilai dengan betul dan supaya hati itu tidak tersilap langkah, maka sang khalifah diberikan kepadanya dua mata yang bagus, dan tidak ada mata yang lebih bagus dari kedua matanya.
Dua bola mata yang kecil itu diletakkan diatas sebuah wajah yang baik, maka sempurna pula wajah itu, senang semua orang melihat kearah wajah itu karena mata itu begitu indah mempesona orang yang memandang kearahnya.
Tugas mata itu tidak hanya untuk mempercantik seri wajah “sang khalifah”, akan tetapi itulah dua bola mata yang dapat melihat dunia yang luas, sehingga tidaklah sempit akal yang tersimpan didalam hati itu.
Ketiga : Telinga.
Dengan akal, manusia masih sering tertipu. Dengan mata, manusia masih sering tersilap mata. Maka satu lagi indera atau deria yang mutlak harus dimiliki oleh “sang khlifah” iaitu telinga.
Mata itu ternyata hanya dapat melihat objek sesuai menurut arah mana yang dia liat. Jika seseorang melihat seekor gajar dari sebelah hadapan, maka hati atau akal itu akan berkata “gajah itu berkepala besar dan berbelalai panjang” namun tatkala gajah itu diperhatikan dari belakang, maka sang akal atau hati berkata “Oh gajah itu ternyata tidak berkepala tetapi berekor kecil”. Demikianlah senangnya mata dan hati itu tertipu. Namun dengan telinga, dari arah manapun “sang “khalifah itu berdiri, bahkan tidaklah gajah itu ada dihadapannya ataupun dihadapannya jika gajah bersuara, maka taulah dia kalau itu suara gajah dan bukan suara badak ataupun kuda Nil.
Malangnya ketiga unsur asas ini tetap saja tertipu…
Padahal musuhnya hanya satu…
Iaitu sang nafsu.
Jika nafsu saja yang bermain didalam hatinya, pandangan dan pendengarannya, maka hilanglah kemuliaan “sang khalifah” itu. Walaupun binatang itu lebih “buruk rupa dan keadaannya” jika dibandingkan “sang khalifah”, namun lebih muliah mereka berbanding “sang khalifah” karena binatang sedianya diciptakan untuk memakan rumput dan tidak berlomba-lomba mengejar harta dunia, berbanding “sang khalifah” yang memiliki akal atau hati, namun hati itu tidak dapat membezakan yang hak dari yang bathil, mata itu tidak pernah melihat kebenaran, telinganya tidak pernah mendengar panggilan keimanan. Maka tentulah dalam keadaan seperti ini, manusia itu lebih celaka dari binatang-binatang pemakan rumput itu.
Demikianlah “sang khalifah” sarat dengan kekurangan namun menyombongkan diri (bangga diri), lemah tubuh badan dan akalnya namun menjadi pembangkang yang nyata, pendek umur dan usianya namun panjang angan-angannya, dekat malaikat maut kepadanya namun jauh keinsafan dari hatinya.
Maka Allah swt berpesan setelah diturunkan nabi Adam dan Hawa kemuka bumi, seperti yang dijelaskan didalam al-Quran sebagai berikut :
(قُلْنَا اهْبِطُواْ مِنْهَا جَمِيعاً فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ) (البقرة : 38 )
Yang bermaksud :
Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (Q.S. Al-Baqarah : 38)
Apakah pesan Sang Pencipta itu? Apakah wasiat Yang Maha Bijak itu? Apakah nasehat Sang Maha Mengetahui itu?
“Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati"
Jika dia seorang penulis, maka pena dan kertas menjadi curahan hatinya, jika dia seorang nakhoda, maka kemudi menjadi juru selamatnya dan jika dia seorang ahli nujum, maka bintang gemintang menjadi sandarannya, dan jika semua mereka itu adalah “sang khalifah”, maka hanya al-Quran dan sunnah nabi sebagai penjaminnya dan pelipur laranya.
Begitu indahnya janji itu, begitu hebatnya janji itu, “sang khalifah” dijanjikan tidak ada kekhawatiran dan dijanjikan tidak bersedih hati selama bersama kedua.
Rasulullah saw bersabda :
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : خلفت فيكم شيئين لن تضلوا بعدهما كتاب الله وسنتي
Bermaksud :
Telah aku tinggalkan kepadamu dua perkara tidak akan kamu tersesat (celaka) setelah kamu berpegang dengan keduanya, kitab Allah (al-Quran) dan sunnahku. (H.R Daru Qutni dan Baihaqiy)
Padahal, perkara yang sangat tidak disukai oleh “sang khalifah” yaitu rasa khawatir dan bersedih hati. “Sang khalifah“ khawatir akan keselamatan dirinya, keselamatan anak isterinya dan usahanya, begitu juga sang khalifah sangat bersedih hati jika orang-orang telah menzaliminya.
Namun dengan berpegang teguh kepada kedua perkara tadi, Allah swt Sang Pencipta dan Yang Mengetahui itu telah menjamin, sekali lagi telah menjamin “tidak ada kekhawatiran” dan “tidak bersedih hati”.
Maka begitu jelas akan jaminan itu, dan inilah dia cita-cita yang hakiki yang ingin dituju oleh setiap insan, kebahagaiaan dan kemakmuran di dunia dan di akherat.
Maka begitu jelas akan jaminan itu , dan itulah kehancuran jika tidak “sang khalifah” berpegang kepada keduanya, celaka jiwa di dunia dan di akherat.
Maka begitu jelas akan jaminan itu, dan atas dasar apa lagi tidak hendak diri ini bersyukur atas segala nikmat petunjuk ini?!!!

Monday, July 27, 2009

MALAYSIA ACHIEVING THE MILLENNIUM DEVELOPEMENT GOAL



World leaders at the United Nations Millennium Summit held in New York in
September 2000 resolved to strengthen global efforts for peace, democracy,
good governance, and poverty eradication while continuing to promote the
principles of human rights and human dignity. The Millennium Declaration made
a strong commitment to the right to development, to gender equality and the empowerment of
women, to the eradication of the many dimensions of poverty, and to sustainable human
development. The Millennium Development Goals (MDGs) emerged as the principal means of
implementing the Declaration.
Since 1970, Malaysia has achieved a number of national developmental goals which
coincidentally cover essential elements of the MDGs. These achievements, and the favourable
position Malaysia now occupies in economic and social development, owe a great deal to the
ground-breaking policies and strategies that were envisioned in the Outline Perspective Plans
and systematically implemented through Malaysia’s national five-year plans. A comprehensive
account of the policies, strategies, and programmes that have enabled Malaysia to achieve
most of the MDGs is given in Malaysia: Achieving the Millennium Development Goals,
Successes and Challenges. This publication provides a graphic summary of the progress made.
It is aimed at a wider readership.
Poverty eradication, the primary objective among all the MDGs, was already of major
concern in 1970, when half of all households in Malaysia were living in poverty. By 2002, just 5
per cent of households were still classified as poor, although poverty levels still vary
considerably by state and ethnic group. The poverty-reducing approaches that succeeded in
Malaysia emphasized rural and agricultural development, export of labour-intensive
manufactured goods, and public investment in education, health, and infrastructure.
Universal primary education was achieved by 1990, by which time nearly all children were
completing primary school, greatly improving on the one-third of the population 6 years of age
and over that had never attended school in 1970. Attendance of girls had already caught up with
that of boys by 1970 and has increasingly exceeded that of boys at secondary and tertiary
levels. Employment rates of males and females partly reflect this trend but women’s multiple
responsibilities and more limited job opportunities mean that women are relatively underrepresented
in the labour force.
Child mortality and maternal health have recorded reductions to levels that are
exceptionally low in the region through a well-developed primary health care system and
access to quality water, sanitation, and nutrition.
Malaria has been virtually eliminated from most densely populated areas but the
prevalence of HIV/AIDS and tuberculosis are matters of major concern. The doubling about
every three years of the reported HIV cases is especially disturbing and while the problem is
concentrated in a small, high-risk group, the MDG target of halting and reversing the spread of
HIV/AIDS by 2015 is extremely challenging.
Foreword
3
M a l a y s i a A c h i e v i n g t h e M i l l e n n i u m D e v e l o p m e n t G o a l s
Sustainable development has been integrated into national development policies since the
late 1970s and factors such as access to a quality water supply have been a major success in
Malaysia. More challenging areas include implementation of national forestry management
policies at state levels and environmentally acceptable and efficient expansion of energygeneration
capacity to meet expanding demand.
In the contemporary world, isolationism and unilateral action are becoming increasingly
impractical. Malaysia favours participation in a global partnership for development that
benefits all countries willing to take part. In 1980, Malaysia established the Malaysian Technical
Cooperation Programme, a bilateral programme of cooperation designed to assist other
developing countries by sharing Malaysia’s development experiences and expertise in capacity
building and human resource development. Malaysia also plays a significant role in
cooperative regional groupings, including the Association of South-East Asian Nations
(ASEAN) and the Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).
With the fulfilment of so many of the MDGs, the challenge for Malaysia is to maintain
momentum in dealing decisively with the remainder, and to identify the next set of tasks and
priorities that will keep the nation moving ahead in this exemplary way, continuing to set
precedents that others can emulate and moving towards its ultimate
objective of becoming a fully developed nation.
The key strategies now in place include developing a knowledge-based economy and
human resource development, accelerating structural transformation within the manufacturing
and services sectors, revitalizing the agriculture sector, and strengthening socio-economic
stability through enhanced public and private sectoral partnerships. Further progress towards
poverty eradication is expected to result from continued rapid economic growth assisted by
targeted poverty-reduction programmes.
National unity, political stability, and administrative continuity have been critical to this
success as, through consistent policies, continuous improvements, and an unswerving sense
of purpose, Malaysia has been able to bring about development, enhance education and skills
training, and reduce poverty rates throughout the country. Malaysia is now working to advance
up the economic value chain and further enhance its competitiveness, and it has set 2009 as
the target for total eradication of hard-core poverty.
In conclusion, we would like to thank all those who contributed to and participated in the
analysis and dialogue that led to the preparation of this publication. In particular, we would like
to thank our colleagues in the Economic Planning Unit, members of the National Steering
Committee, the United Nations Country Team in Malaysia, as well as Civil Society Organizations.
We hope this work will stimulate an even broader discussion of how Malaysia can progress
beyond the MDGs.
Raja Dato’ Zaharaton bt Raja Zainal Abidin Richard Leete
Director General Resident Coordinator
Economic Planning Unit United Nations
Prime Minister’s Department Malaysia
Malaysia

Sunday, July 26, 2009

MY LUV PARENT




In My Parent's Love
There is no place more gentle, more comforting,more reassuring, more peaceful than in Mommy's arms.There is no place more tender, more nurturing,more compassionate, or sweeterthan in my mommy's arms.There is no place more secure, more noble,safer or sillierthan in Daddy's arms.There is no placce warmer or strongeror livlier or more fun than in my daddy's arms.There is no place more inviting, more accepting,more caring, more encouraging,more playful or more comfortable than in my parent's love.

SIBLING RELATIONSHIP


Why are sibling relationships so important?
While friendships come and go, sibling relationships are permanent. We cannot choose our siblings as we do friends; that is what makes this relationship unique.
The sibling relationship has the longest duration of any human relationship! Next to our parents, who often know us from birth to adulthood, our siblings are likely to know us even longer. Because most siblings are within 10 years of age, we are likely to share a relationship for more years than any other family relationship.
Our siblings share with us a lifetime worth of memories and stories. For example, your sister may be the only other living person who remembers that vacation to Niagara Falls when you were children or your brother is the only one who can remember how your grandpa used to eat your vegetables behind grandma’s back. This shared history is priceless and becomes more valuable as we age.

SHORT ASSIGNMENT


TIPS MENULIS TUGASAN PENDEK (SHORT ASSIGNMENT)

1. PRA-KATA


1.1 Matlamat utama nota ringkas saya ini adalah untuk memberi panduan ringkas kepada peserta kursus MGN 1524 untuk menyediakan short assignment atas topic tertentu yang dipilih oleh peserta sendiri.


1.2 Nota ringkas ini bukan bertujuan untuk dijadikan panduan bagi peserta kursus ini menyediakah Thesis atau Kertas Projek panjang di akhir Semester nanti. Untuk itu, peserta dikehendaki merujuk kepada Panduan menulis Thesis yang ditetapkan oleh pihak pentadbiran UTM sendiri.



2. LANGKAH PERTAMA – MENCARI TOPIC


2.1 Ambil masa secukupnya untuk membuat bacaan secara umum (sepintas lalu) apa juga bahan yang sedia ada, mengenai beberapa topic yang menarik perhatian anda. Tujuan utama kerja di peringkat awal ini (preliminary survey) ialah untuk membantu anda membuat pilihan apa dia topic yang akan dijadikan topic penulisan / kajian lebih mendalam lagi.


2.2 Tuliskan / senaraikan apa sahaja idea awalan yang timbul dalam minda. Bila senarai itu sudah dikira mencukupi, berhenti membaca – fikir dan pilih mana satu topic dalam senarai yang akan menjadi focus penulisan.


2.3 Seperti saya sarankan dalam kuliah dulu, untuk membantu anda membuat pilihan mana satu topic yang wajar dipilih, “tanya kepala dan tanya hati”. Apakah topic yang anda rasa yakin boleh menulisnya dengan baik, dan apakah topic itu yang anda benar-benar minat?



3. LANGKAH KEDIA – BUAT MIND MAPPING


3.1 Bila topic sudah ditentukan, ambil masa secukupnya untuk berfikir lagi dan membuat peta minda (mind mapping). Istilah mind mapping ini bermaksud kita menggunakan aqal / minda kita sendiri untuk mengenal pasti apakah issue yang berbangkit, apakah pula sub-issue yang berbangkit dari itu, dan seterusnya. Kerja ini dipanggil “free thinking”, dibuat berseorangan. [Kalau kerja begini dibuat secara berkumpulan, biasanya proses itu dipanggil cambah fikiran – brainstorming].


3.2 Matlamat utama kerja membina peta minda ini ialah memberi kesedaran kepada anda kepada beberapa issue pokok dan issue sampingan yang mesti anda focus dan sentuh dalam karya yang dihasilkan.

3.3 Natijah dari kerja mind mapping ini ialah anda akan didorong / dipaksa untuk membuat kajian lebih mendalam lagi untuk “mencari jawapan” kepada issue dan sub-issue yang dikenalpasti atau disebutkan dalam peta minda itu.


3.4 Bila peringkat kerja mind mapping ini selesai (mungkin satu dua hari sahaja), anda terpaksa teruskan lagi kajian / bacaan lagi. Bezanya, kali ini bacaan dan kajian anda lebih tertumpu kepada perkara-perkara tertentu, lebih mendalam, dan lebih berhati-hati. Tetapi sebelum anda membuat kajian yang lebih mendalam dan teliti itu, terlebih dahulu anda disarankan mengambil Langkah Ketiga yang disebutkan selepas ini.



4. LANGKAH KETIGA – BUAT TETULANG


4.1 Setiap karya penulisan mesti ada tiga bahagian – INTRO, MAIN BODY, CONCLUSION.


4.2 Oleh itu, anda perlu terlebih dahulu membuat kerangka (framework) secara kasar apakah yang anda hendak dihasilkan. Apakah yang mesti ditulis sebagai INTRO, apakah yang perlu ditulis dalam the MAIN BODY, dan selanjutnya apakah CONCLUSION? [Ingat, tetulang ini bukan sesuatu yang rigid; jika perlu, anda masih boleh pinda atau ubah sekiranya difikirkan wajar].


4.3 Kalau kerja di peringkat membina peta minda dahulu telah dapat dijalankan dengan baik, ia pasti akan akan berupaya membantu anda membuat tetulang yang baik. Bila tetulang sudah siap, penulisan boleh dibuat untuk “memberi daging” kepada tetulang tersebut. Penulisa ini dihasilkan dari kajian mendalam yang disebutkan dalam perenggan 3.4 di atas tadi.


4.4 Untuk membantu anda memberi daging kepada tetulang itu, kajian perlu diteruskan untuk memantapkan lagi penulisan. Semasa membuat kajian yang lebih focus ini, pastikan anda sentiasa membuat catatan secara berhati-hati dan terperinci apa yang dibaca, misalnya –
(i) Nama buku, tajuk artikel etc yang dibaca
(ii) Siapa penulisnya / pengarangnya
(iii) Siapa penerbitnya
(iv) Bila diterbitkan, muka surat berapa dsb.



5. APA YANG ANDA HASILKAN


5.1 Sebagai pelajar lepasan ijazah, anda perlu ingat bahawa apa yang dikehendaki oleh pihak univerisiti ialah bukan hanya sekadar mengulangi semula / meringkaskan / memberi komen apa yang telah anda baca, apa yang dihasilkan / diperkatakan oleh orang lain (walau bagaimana pakar sekalipun orang lain itu).


5.2 Apa yang dicari / dikehendaki dari seorang pelajar lepasan ijazah ialah ”the creation of a new body of knowledge”. Justeru, setiap pelajar lepasan ijazah dikehendaki memeras otak lebih kuat lagi (berbanding kerja siswazah atau undergraduate) untuk menghasilkan satu karya asli yang merupakan, misalnya, pandangan / saranan baru bagaimana sesuatu masalah itu boleh diselesaikan, bagaimana sesuatu hal keadaan, undang-undang, peraturan atau amalan pentadbiran yang buruk atau kurang baik itu boleh / wajar diperbaiki demi kesejahteraan bangsa dan negara, dan kenapakah tindakan sedemikian itu perlu diambil, dsb.


5.3 Selain mempamirkan “intellectual courage” dalam menghasilkan “new body of knowledge” itu, anda sebagai pelajar lepasan ijazah juga perlu ambil peringatan tentang perlunya mengamalkan “intellectual honesty”. Elakkan dan hindarkan diri dari mengamalkan plagiarism. Jika anda memetik idea orang lain, buat “acknowledgment” sewajarnya (misalnya, dalam nota kali).



6. SAIZ


6.1 Untuk menghasilkan satu short assignment, anda dikehendaki mengemukakan kepada penyelaras / pensyarah karya lebih kurang 3000 perkataan – ataupun lebih kurang 8 hingga 10 muka surat, jika dicetak double spacing, siap dengan nota kaki (bukan nota hujung), bibliografi (senarai bacaan), termasuk kandungan, tajuk utama, tajuk kecil, dsb.




“SELAMAT BERKARYA”


Prof Salleh Buang

RAMADHAN YA..RAMADHAN



الَلهمَ بلَغنا رمضان
“Ya Allah Sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.”
Telah berlalu hari, minggu, dan bulan. Sedar atau tidak, kita semakin mendekati bulan yang penuh kebaikan, keberkatan, dan rahmat. Bergema di serata dunia doa orang-orang yang beriman; Allahumma Ballighna Ramadhan. Doa yang diwarisi dari kekasih yang dicintai Ar-Rasul s.a.w.
Allahumma Ballighna Ramadhan. Inilah doa yang diulang-ulang oleh Rasulullah s.a.w apabila mendekati bulan yang mulia ini. Diriwayatkan bahawa apabila tibanya bulan Rejab, maka Rasulullah akan berdoa ‘Ya Allah Berkatilah kami di bulan Rejab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan’ (Riwayat Al-Bazzar, At-Thabrani, Al-Baihaqi).Para sahabat yang bersama dengan Rasulullah s.a.w dididik dengan tema yang agung ini; Allahumma Ballighna Ramadhan. Kesannya, mereka menyambut dan menanti Ramadhan dengan penuh kerinduan dan kecintaan. Ini terbukti dengan doa mereka selama enam bulan sebelum Ramadhan menharap agar bertemu dengannya. Kemudiannya, enam bulan selepas Ramadhan pula disi dengan tangisan kerana berlalunya Ramadhan. Saudara yang mulia, bagaimanakah halnya kita?
Allahumma Ballighna Ramadhan, merupakan doa dan harapan. Menjadi tanda bagi hamba-hamba yang salih bahawa mereka mengidam dan tamakkan limpahan Allah dalam bulan ini (Rahmat, Keampunan, Pelepasan dari Neraka). Kita mesti sentiasa berjaga-jaga agar peluang ini tidak disia-siakan atau berlalu tanpa dimanfaatkan.
Maka bagaimanakah caranya kita menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang mulia ini? Persediaan yang rapi dan terancang sangat penting dalam menjayakan Ramdhan kali ini.
Persediaan
Cara
Iman
1. Taubat yang benar (Istighfar, meninggalkan maksiat).
2. Sentiasa berdoa Allahumma Ballighna Ramadhan.
3. Perbanyakkan puasa di bulan Sya’ban (Isnin-Khamis, 15-16-17).
4. Membaca Al-Quran (meletakkan matlamat satu juz sehari misalnya).
5. Mujahadah untuk bangun malam (beberapa kali seminggu).
6. Berzikir setiap masa, Al-Mathurat pagi dan petang (penggunaan tasbih sangat membantu).
Ilmu
1. Membaca/belajar buku Feqah Puasa dengan lengkap beserta kelebihan, rahsia, dan tafsiran ayat Al-Quran yang berkait dengan puasa.
2. Membaca buku-buku penyucian jiwa.
3. Mendengar ceramah-ceramah tentang Ramadhan.
4. Mengulangkaji surah-surah yang telah dihafal, sebagai persediaan solat samada sebagai imam atau makmun di bulan Ramadhan.
Dakwah
1. Bersedia untuk memberi tazkirah/ceramah tentang kelebihan dakwah di bulan Ramadhan.
2. Menghadiri majlis ilmu di masjid-masjid samada sebagai penceramah atau pendengar.
3. Mengingatkan orang lain tentang kepentingan membuat persediaan untuk Ramadhan.
4. Memberi hadiah Ramadhan kepada rakan-rakan dengan tujuan mendekatkan diri dan mereka kepada Allah.
5. Menyediakan risalah/majalah kecil untuk jiran-jiran tentang persediaan menyambut Ramadhan.
Keluarga
1. Membuat persediaan bersama seluruh ahli keluarga untuk menyambut Ramadhan terutama dari aspek iman dan ilmu.
2. Membaca buku berkaitan Ramadhan bersama-sama.
Keazaman
1. Membuka lembaran amalan baru yang jauh lebih baik.
2. Menjadikan hari-hari dalam bulan ini, lebih baik dari hari-hari biasa.
3. Sentiasa memakmurkan rumah Allah, pada setiap solat fardhu dan iktikaf.
4. Membersihkan puasa dari perkara yang merosakkannya seperti mengumpat.
5. Sentiasa berlapang dada.
6. Menghadirkan niat untuk amal soleh di bulan puasa.
Jihad
1. Merealisasikan matlamat ‘Bersungguh-sungguh melawan nafsu’.
2. Menahan diri dari berlebihan dalam perkara harus (makan, pakaian, tidur).
3. Menjaga lidah dari berkata keji, mengumpat, dan mencaci.
4. Menahan syahwat dari perkara yang haram.
5. Membuat semakan amalan di bulan Ramadhan tentang segala yang dibincangkan di atas.

Monday, July 20, 2009

KESAN ZIKIR TERHADAP OTAK

Otak hanyalah aktiviti-aktiviti bio-elektrik yang melibatkan sekumpulan saraf yang dipertanggungjawabk an untuk melakukan tugas-tugas tertentu bagi membolehkan ia berfungsi dengan sempurna.Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain. Semua aktiviti yang kita lakukan dan kefahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah natijah daripada aliran interaksi bio-elektrik yang tidak terbatas.Oleh itu, apabila seorang itu berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah, seperti Subhanallah, beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan berlakunya satu aliran bio-elektrik di kawasan-kawasan saraf otak tersebut. Apabila zikir disebut berulang-ulang kali, aktiviti saraf ini menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-elektrik. Lama-kelamaan kumpulan saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kumpulan saraf yang lain untuk turut sama aktif. Dengan itu, otak menjadi aktif secara keseluruhan.Otak mula memahami perkara baru, melihat dari sudut perspektif berbeza dan semakin kreatif dan kritis, sedang sebelum berzikir otak tidak begini. Otak yang segar dan cergas secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.Hasil kajian makmal yang dilakukan terhadap subjek ini dimuatkan dalam majalah Scientific American, keluaran Disember 1993. Satu kajian yang dilakukan di Universiti Washington dan ujian ini dilakukan melalui ujian imbasan PET yang mengukur kadar aktiviti otak manusia secara tidak sedar.Dalam kajian ini, sukarelawan diberikan satu senarai perkataan benda. Mereka dikehendaki membaca setiap perkataan tersebut satu persatu dan mengaitkan perkataan-perkataan dengan kata kerja yang berkaitan. Apabila sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bahagian berbeza otak mempamerkan peningkatan aktiviti saraf, termasuk di bahagian depan otak dan korteks. Menariknya, apabila sukarelawan ini mengulangi senarai perkataan yang sama berulang-ulang kali, aktiviti saraf otak merebak pada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain.Apabila senarai perkataan baru diberikan kepada mereka, aktiviti saraf kembali meningkat di kawasan pertama. Ini sekali gus membuktikan secara saintifik bahawa perkataan yang diulang-ulang seperti perbuatan berzikir, terbukti meningkatkan kecergasan otak dan menambah kemampuannya.Oleh itu, saudara-saudaraku se-Islam, ketika saintis Barat baru menemui mukjizat ini, kita umat terpilih ini telah lama mengamalkannya dan menerima manfaatnya. Malang bagi mereka yang masih memandang enteng kepentingan berzikir dan mengabaikannya.

ISRAK DAN MIKRAJ



Sebelum Israk dan MikrajRasulullah S. A. W. mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh malaikat Jibrail dan Mika'il. Hati Baginda S. A. W.. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam ('alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman.. ke dalam dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit dan dimeterikan dengan "khatimin nubuwwah". Selesai pembedahan, didatangkan binatang bernama Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan "Israk" itu.

Semasa Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa) :Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah S. A. W. diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibrail dan Israfil. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibrail supaya berhenti dan bersembahyang sebanyak dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah:i. Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah. ii.. Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa A. S.. menerima wahyu daripada Allah; iii. Baitul-Laham (tempat Nabi 'Isa A. S. dilahirkan); Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah S. A. W. menghadapi gangguan jin 'Afrit dengan api jamung dan dapat menyasikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :

v Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Rasulullah S. A. W. dibertahu oleh Jibrail : Itulah kaum yang berjihad "Fisabilillah" yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.
v Tempat yang berbau harum. Rasulullah S. A. W. diberitahu oleh Jibrail : Itulah bau kubur Mayitah (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun kerana tetapt teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir'aun sebagai Tuhan).
v Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibrail memberitahu Rasulullah: Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang) .
v Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu dari neraka Jahannam. Kata Jibrail : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka..
v Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibrail: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.
v Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibrail: Itulah orang yang makan riba`.
v Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibrail: Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.
v Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibrail: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.
v Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka.. Kata Jibrail: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.
v Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibrail: Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.
v Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibrail: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat..
v Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah S. A. W. tidak menghiraukannya. Kata Jibrail: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.
v Seorang perempuan bongkok tiga menahan Rasulullah untuk bertanyakan sesuatu. Kata Jibrail: Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.
Setibanya di masjid Al-Aqsa, Rasulullah turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi makmum.Rasulullah S. A. W. terasa dahaga, lalu dibawa Jibrail dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibrail: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.3. Semasa Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):Didatangkan Mikraj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah S. A. W. dan Jibrail naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).
v Langit Pertama: Rasulullah S. A. W. dan Jibrail masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan Nabi Adam A. S. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.
v Langit Kedua: Nabi S. A. W. dan Jibrail naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi 'Isa A. S. dan Nabi Yahya A. S.
v Langit Ketiga: Naik langit ketiga. Bertemu dengan Nabi Yusuf A. S. iii. Langit Keempat: Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan Nabi Idris A. S.
v Langit Kelima: Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan Nabi Harun A. S. yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.
v Langit Keenam: Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan Nabi-Nabi. Seterusnya dengan Nabi Musa A. S. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibrail) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.
v Langit Ketujuh: Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan Nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma'mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah S. A. W., Nabi Ibrahim A. S. bersabda, "Engkau akan berjumapa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu lah HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat lain, Nabi Irahim A. S. bersabda, "Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, iaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA lah ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA lah HAULA WA lah QUWWATA ILLA BILLAHIL- 'ALIYYIL-'AZHIM. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga". Setelah melihat beberpa peristiwa! lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibrail masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).
v Tangga Kelapan: Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu: Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata-permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah S. A. W. dapat menyaksikan pula sungai Al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.
v Tangga Kesembilan: Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, iaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya..
v Tangga Kesepuluh: Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah S. W. T. dengan mata kepalanya, lantas sujud. Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya: Allah S. W. T : Ya Muhammad. Rasulullah : Labbaika. Allah S. W. T : Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan. Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan. Allah S. W. T : aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembira dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah Al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah 'Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang.
4. Selesai munajat, Rasulullah S. A. W. di bawa menemui Nabi Ibrahim A. S. kemudian Nabi Musa A.. S. yang kemudiannya menyuruh Rasulullah S. A. W. merayu kepada Allah S. W.. T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga. 5. Selepas MikrajRasulullah S. A.. W. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang Buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peristiwa Israk dan Mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rejab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu'alam. (Sumber : Kitab Jam'ul-Fawaa` id) Kesimpulannya, peristiwa Israk dan Mikraj bukan hanya sekadar sebuah kisah sejarah yang diceritakan kembali setiap kali 27 Rejab menjelang. Adalah lebih penting untuk kita menghayati pengajaran di sebalik peristiwa tersebut bagi meneladani perkara yang baik dan menjauhi perkara yang tidak baik. Peristiwa Israk dan Mikraj yang memperlihatkan pelbagai kejadian aneh yang penuh pengajaran seharusnya memberi keinsafan kepada kita agar sentiasa mengingati Allah dan takut kepada kekuasaan-Nya. Seandainya peristiwa dalam Israk dan Mikraj ini dipelajari dan dihayati benar-benar kemungkinan manusia mampu mengelakkan dirinya daripada melakukan berbagai-bagai kejahatan. Kejadian Israk dan Mikraj juga adalah untuk menguji umat Islam (apakah percaya atau tidak dengan peristiwa tersebut). Orang-orang kafir di zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam langsung tidak mempercayai, malahan memperolok-olokkan Nabi sebaik-baik Nabi bercerita kepada mereka. Peristiwa Israk dan Mikraj itu merupakan ujian dan mukjizat yang membuktikan kudrat atau kekuasaan Allah Subhanahu Wataala. Allah Subhanahu Wataala telah menunjukkan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam.Mafhum Firman Allah S. W. T. : "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
(Surah Al-Israa': Ayat 1).
wallahua'lam. .

SOLAT DHUHA


Solat Duha adalah solat yang berkait rapat dengan rezeki sama ada dipermudahkan rezeki, rezeki yang diberkati, kemanfaatan rezeki dan pahala yang tinggi nilainya. Manakala di akhirat pula, Allah menyediakan pintu khusus baginya memasuki syurga.
Hal ini telah dijelaskan dalam banyak hadis Rasulullah SAW. Nabi pernah berwasiat kepada sahabat terdekatnya iaitu Abu Dzar al-Ghifari supaya melaksanakan solat Duha, solat Witir dan puasa tiga hari dalam setiap tengah bulan..
Kekasihku Muhammad berwasiat kepadaku supaya berpuasa tiga hari pada setiap bulan, mengerjakan solat duha dua rakaat dan solat witir sebelum tidur. (riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Daud daripada Abu Hurairah)
Pun begitu, kita perlu menyedari bahawa solat duha dilakukan bukan semata-mata mengharapkan rezeki, ia dapat mendekatkan diri kepada Allah.
Yang pasti, solat duha menambah amal soleh. Malah Allah turut akan mengampunkan dosa-dosa kita, seandainya ia dikerjakan secara istiqamah.
Lantaran itu, kekuatan spiritual yang terdapat dalam solat ini mempengaruhi kepentingan duniawi dan ukhrawi. Secara tidak langsung, ia memenuhi dua aspek iaitu kepentingan bagi kejayaan di dunia dan kebahagiaan
di akhirat kelak.
Oleh itu, tidak hairanlah mengapa Nabi Muhammad SAW banyak menganjurkan amalan solat duha ini. Bertepatan dengan seruan itu, PTS Millennia Sdn. Bhd. telah mengambil inisiatif menerbitkan buku berjudul Magnet Rezeki dengan Solat Duha yang telah diterjemahkan daripada buku Menyingkap Mukjizat Shalat Dhuha karya Muhammad Mokhtar.
Buku ini memotivasikan kita agar tidak sahaja kaya wang tetapi pada masa sama membina kekayaan jiwa demi kebahagiaan di sana.
Ia juga membongkar rahsia memperoleh rezeki yang melimpah-ruah melalui wahana solat duha. Ia membuka perspektif baru mengenai rezeki dan kekayaan bagi seorang Muslim.
Disokong dengan bukti-bukti yang menjelaskan bahawa melalui solat duha yang istiqamah, sesiapa sahaja mampu memperoleh rezeki yang berganda dan diberkati.

Thursday, July 16, 2009

MASTERS PENTADBIRAN DAN PEMBANGUNAN TANAH


PEJAM CELIK PEJAM CELIK DAH ABIS SATU SEMESTER AKU MENGHABISKAN KELAS UNTUK MASTER COURSE SO SEMESTER KEDUA NI AKU DAFTAR 3 MATAPELAJARAN LAGI IAITU:

MGN 2614 THE LAW OF APARTMENT OWNERSHIP PENSYARAH:DR. KHADIJAH

MGN 1514 LAND INFORMATION & ADMINISTRATION SYSTEM

PENSYARAH:DR. TAHIR & PM ZAHIB

MGN 2554 PLANNING AND DEVELOPEMENT PENSYARAH:DR.ASIAH

SEKARANG SIBUK MENCARI PERSEDIAAN NOTA RINGKAS, SEBELUM SESI PENGAJARAN BERMULA. ALHAMDULILLAH DOKUMENTATION UNTUK PROJEK GENERALISASI DAH LANGSAI TAPI KENA SUBMIT KAT BOSS UNTUK CHECK PULAK... SIBUK SIKIT TAK APA NAK CARI REZEKI YANG HALAL KAN..TAPI ILMU TETAP TERUS MENCARI PERJUANGAN DAN KEHIDUPAN TETEP DITERUSKAN..MASALAH ITU YANG NENATANGKAN KITA..MASA SENTIASA BERLARI SEIRING DENGAN KITA..


1ST REPORT CARD



HARI TU AKU ADA STORY ANAKKU TELAH MEMBERI KAD HARI IBU YG PERTAMA KALI INI:
KISAH TERBARU ANAK SULONG KU..
PERISTIWA INI SEMASA MENGAMBIL REKOD PERIKSA DI SEKOLAH..DIA INFORM SEBELUM AMIK REPORT KAD TU DAPAT NOMBOR SATU TAPI AKU MACAM TAK PERCAYA..
TAPI AKU JANJI NAK BG DIA TRANFORMER COLLECTION KALAU DAPAT NOMBOR 1...HEHEHE
KEESOKAN HARINYA AKU PUN JUMPA DGN CIKGUNYA..
SETELAH MELIHAT REPORT CARD DIA NAK GELAK PUN ADA..TERTANYA-TANYA PUN ADA MENGAPA DIA CAKAP DAPAT NO 1 ???TAK DAN AKU NAK TANYA DIA DAH EXPLAIN KAT MAMA DIA DAPAT NOMBOR SATU DENGAN MENUNJUKKAN NO 1 DI PERMULAAN NO 18 DARIPADA 22 0RANG PELAJAR DALAM KELAS TADIKA TU..AKU TERPINGA-PINGA SAMBIL TERSENYUM ..ADA BETUL JUGAK.. TAPI MUKA DIA MASA TU SELAMBA DAN TIDAK MENAMPAKKAN REAKSI NAK BUAT LAWAK..
APA PENGAJARAN YANG AKU DAPAT DARIPADA ANAK AKU IALAH APABILA SEORANG KANAK-KANAK BERPEGANG KEPADA SESUATU JANJI DIA AKAN INGAT SEHINGGA DIA BERUSAHA SEDAYA UPAYA..UNTUK MENCARI KEJAYAAN MENDAPATKAN SESUATU YANG DIINGININYA..SO SELAIN DARIPADA ITU SAYA BERPENDAPAT BAHAWA TERUSKAN USAHA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MENDAPAT KEJAYAAN/SESUATU BARULAH DIA HARGAI..INSYAALLAH..

Wednesday, July 15, 2009

TIPS MENARIK


1. Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik, cucilah minima 5 kali sehari dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan, biarkan menitis dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo'a. 2. Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah 'olahraga'. Cukup dengan memperbanyakkan solat. Ketika solat, kita mengerakkan seluruh tubuh. Lalu berkonsultasilah pada Allah SWT dengan dzikir dan do'a. 3. Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyuman. Tidak hanya di bibir tapi juga di hati. Jangan lupa bisikkan 'kata kunci', "Allahuma Kamma Hassanta Khalqii Fahassin Khuluqii" (Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula akhlaqku). (HR Ahmad).- DOA TENGOK CERMIN 4. Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat Allah, tidak berbohong atau menyakiti hati orang lain, tidak menyombongkan diri atau takbur. 5. Agar tubuh langsing, mulus, diet yang teratur dengan berpuasa seminggu 2 kali, Isnin dan Khamis.. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa Nabi Daud AS i.e. selang satu hari. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, dan air putih. 6. Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi.

Monday, July 13, 2009










GI CAMERON BLN 11 2008 GI SATU FAMILY MY HUBBY..BEST G SANA..TIME TU MEMANG COLD SEASONING..NGINAP UMAH ABG IPAR JE..
BK GAK TEMPAT MENARIK..











G SARAWAK..
BULAN 2 TAHUN 2009 GI SARAWAK SATU FAMILY NGAN MAKA ABAH ANJE SEKALI SAJA JALAN-JALAN UNTUK INFO SARAWAK CONNECT LINK JALAN-JALAN CARI PENGETAHUAN LA YE..BEST GAK G JALAN2 SEKALI SEKALA
DAH LAMA TAK G JALAN ..NAK G BZ LA PLAK..

SWEET MEMORY











For university subject my class use the time Semester Break in May and June at UTM skudai synopsis for this subject included Discussion on this subject includes issues related to globalization and development, economic and social crisis that has become a global concern. It aims in developing skills in understanding and analyzing global issues and recommending relevant solutions. Issues will be discussed in details.I'M so happy coz meet with our nice and friendly lecturer DR.NORA BAKRY..For This semester we succussfully to complete 2 presentation, 2 assigment so fast.. and then this subject always in my memories..THANK U DR HONEY..